Kadar air dan bilangan asam dari minyak
kelapa yang dibuat dengan cara tradisional dan fermentasi
Minyak merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan
manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu gram minyak
dapat menghasilkan 9kkal (kilo kalori). Minyak terbagi 2 yaitu minyak nabati
yang mengandung lemak tak jenuh dan minyak hewani yang mengandung minyak jenuh.
Minyak berperan penting bagi pengolahan bahan pangan, karena minyak
mempunyai titik didih yang tinggi (±200ÂșC). Oleh karena itu minyak dapat
digunakan untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng menjadi
kehilangan kadar air dan menjadi kering. Selain itu minyak juga dapat
memberikan aroma yang spesifik dan rasa yang gurih.
Telah dilakukannya penelitian tentang “kadar air dari bilangan asam
minyak kelapa tradisional dan fermentasi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kadar air dan bilangan asam yang dibuat dengan fermentasi lebih tinggi daripada
yang dibuat dengan cara tradisional.
Nilai kadar air tertinggi terdapat penyimpanan 4 minggu yaitu
sebesar 0,03% dan 0,16% (tabel 2).
Sedangkan nilai bilangan asam tertinggi diperoleh pada
penyimpanan 4 minggu yaitu sebesar 0,75mg dan 0,89mg KOH/g minyak (tabel 3).
tabel 2 |
tabel 3 |
tabel 1 |
Dari pada menggunakan cara tradisional. Hal ini disebabkan
pada cara fermentasi
Proses pemisahan minyak terjadi lebih sempurna. Hal tersebut dibantu oleh adanya
mikroorganisme yang membantu pemisahan emulsinya.
Kesimpulan
Bedasarkan
hasil dapat disimpulkan:
1.Kadar air dalam bilangan
asam dari minyak fermentasi lebih tinggi dibandingkan dengan minyak
tradisional.
2.Terjadi peningkatan
kadar air dan bilangan asam dari minyak tradisional dan fermentasi selama
penyimpanan. Kadar air tertinggi dari minyak tradisional dan fermentasi
diperoleh pada penyimpanan 4 minggu yaitu masing-masing 0,03% dan 0,16%.
Sedangkan nilai bilangan asam tertinggi juga diperoleh pada penyimpanan ke 4
minggu yaitu masing-masing 0,75% dan 0,89% mg KOH/g minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar